Nama : Sastri Dalila
Nim : 10-002
BAB
I
PENDAHULUAN
Pendidikan secara umum mempunyai arti
suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup
dan melangsungkan kehidupan. Jadi
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini,
pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan taraf hidup.
Pendidikan yang tinggi memang bukan suatu syarat mutlak untuk mencapai
kesuksesan. Tetapi, paling tidak pendidikan dapat memberikan jaminan bagi
kehidupan seseorang. Tidak kita pungkiri bahwa sebagian besar orang yang
berpendidikan tinggi lebih cerdas dalam menyelesaikan masalah yang di
hadapinya.
Pendidikan
merupakan ilmu yang dapat kita pelajari. Dengan kata lain, pendidikan sangat
erat kaitannya dengan pengetahuan, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk
selalu berkembang didalamnya, Sehingga menjadi seorang yang terdidik. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di
lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah(Pendidikan
Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal).
Pendidikan
formal (sekolah) merupakan pendidikan
yang paling penting karena disanalah
banyak dipelajari ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas harus ditunjang dengan fasilitas
yang memadai pembelajaran, dan guru sebagai pendidik yang harus professional. Di
dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan
pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik memberi rasa aman,
memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam
mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya.
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional. Mengomentari mengenai rendahnya kualitas pendidikan saat ini, merupakan indikasi perlunya keberadaan guru profesional. Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki interest yang kuat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme guru yang dipersyaratkan.
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharpkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pendidikan yang ada di daerah, masih banyak ditemukan guru berada di dalam situasi yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya. Banyak guru yang ditempatkan di dalam ruang yang penuh sesak dengan anak didik dengan perlengkapan yang kurang memadai. Di situlah, guru-guru itu diharapkan mampu melaksanakan tugas yang maha mulia untuk mendidik generasi penerus anak bangsa..
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional. Mengomentari mengenai rendahnya kualitas pendidikan saat ini, merupakan indikasi perlunya keberadaan guru profesional. Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki interest yang kuat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme guru yang dipersyaratkan.
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharpkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pendidikan yang ada di daerah, masih banyak ditemukan guru berada di dalam situasi yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya. Banyak guru yang ditempatkan di dalam ruang yang penuh sesak dengan anak didik dengan perlengkapan yang kurang memadai. Di situlah, guru-guru itu diharapkan mampu melaksanakan tugas yang maha mulia untuk mendidik generasi penerus anak bangsa..
BAB
II
HASIL
WAWANCARA
BIODATA
GURU
Nama Guru :
M.D
Jenjang pendidikan :
S-1 MATEMATIKA
Pengalaman mengajar :
2002 s/d 2004 Staf Pengajar di TPQ Tgk.Chik Dilamyong Banda
Aceh
2003 s/d 2004 Staf
Pengajar Di Bimbingan belajar BIMA Banda Aceh
2003
s/d 2004 Staf Pengajar di Pasanteren Terpadu SMA Insafuddin Banda Aceh
2004
s/d 2005 Direktur TPQ Tgk.Chik Dilamyong Banda Aceh
2009
s/d 2010 Staf Pengajar di SMA S Blang
Kuyu Bener Meriah
2006
s/d sekarang Staf Pengajaran SMA N 1 Bukit Bener Meriah
Nama sekolah : SMA NEGERI 1 BUKIT
Lama bekerja :
8 TAHUN
Status disekolah :
PNS
Wawancara ini dilakukan secara online, karena guru
yang bersangkutan ada di Aceh, saya memilih beliau karena beliau adalah guru
saya semasa SMA, saya ingin mengetahui keadaan pendidikan disekolah SMA saya.
WAWANCARA
1.
Prestasi apa yang pernah bapak
raih, selama menjadi seorang guru baik disekolah maupun diluar sekolah.?
a.
Di sekolah
-
Guru Kreatif tahun 2009
-
Guru Terbaik Tahun 2010
-
Guru Favorit Pagi dan Ekstrakurikuler
2011
b.
Di luar Sekolah
-
Juara 2 Tarian Melayu se Menanjung
Melayu 2006
-
Juara 2 Night Culture Se Asia Tenggara,
2011
2.
Pelatihan-pelatihan apa yang
pernah bapak ikuti selama menjadi guru.?
a.
Diklat Guru Pengembangan Matematika SMA
jenjang dasar Angkatan ke – 12 Tingkat Nasional 2010
b.
Course on Differentiated Instruction for
High School/Vocational School Mathematics Teachers se Asia Tenggara 2011
c.
Diklat Pemanfaatan Pustaka Digital &
Animasi Dalam Proses Pembelajaran Berbasis IT Tingkat Kabupaten 2011
d.
Diklat Karya Tulis Ilmiah Angkatan I Se
Provinsi Aceh 2012
e.
Research – Based Science and Mathematics
Teaching Strategies Course, Malaysia 2012
3.
Kabarnya bapak pernah mengikuti
pelatihan dengan guru-guru luar negeri, menurut pandangan bapak apa perbedaan
system mengajar guru luar negeri dengan diindonesia sendiri?
Perbedaan
Sitem Mengajar Guru Indonesia dengan Guru Luar negeri
Ex
: (Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam)
Indonesia
|
Luar Negeri
|
Materinya
lebih kepada alisis yang mendalam.
Contoh.
Materi Kalkulus di Indonesia siswa harus mampu menganalisis soal dalam
menentukan volume benda putar baik di sb x dan sb y.
|
Materinya
menekankan dalam kehidupan sehari – hari
Materi
dasar kecuali mengambil Meja (pelajaran pokok) Additional Mathematics
(matematika tambahan)
|
Siswa
harus belajar semua pelajaran tanpa ada pilihan dalam jurusan
Contoh.
Siswa jurusan IPA harus mampu menguasai semua pelajaran IPA dan umum
|
Ada
mata pelajaran pilihan dan pelajaran wajib sesuai dengan jurusan
Siswa
yang mengambil kelas science pelajaran wajib adalah science yang wajib di
ikuti, sedangkan yang umum mareka memilih salah satunya.
|
Fasilitas
yang tidak mendukung baik sarana dan prasarana
|
Fasilitas
lengkap tanpa ada perbedaan sekolah unggul dengan sekolah lainnya
|
4.
Dan bagaimana pandangan bapak tentang
pendidikan diindonesia .?
Pendidikan
di Indonesia dilihat dari kurikulum sungguh sangat memadai, namun dalam
pelaksaannya belum tercapai target, ini di sebabkan oleh banyak factor, di
antaranya sarana yang tidak lengkap, pemahaman yang sangat minim, pelatihan
guru yang sangat terbatas, sehingga tidak tercapainya kurikulum yang
diharapkan.
Dari
segi lulusan baik tingkat SMA,Sarjana, Master dan Doktoral Indonesia dapat
mengalah kan Negara Jepang, namun mutunya sungguh sangat jauh dengan Negara
Jepang, sebagai contoh siswa lulusan SMA mendapatkan nilai bahasa inggris 8
namun dia tidak bisa berbahasa inggris (salah satu kasus). Dijepang siswa
sekolah dasar sudah bisa merakit kalkulator,dan mampu berbahasa asing dengan
lancar. bagaimana dengan siswa kita??? Realita tidak demikian..
5.
Bagaimana pandangan bapak tentang
pendidikan disekolah tempat bapak mengajar.?
Belum
cukup baik pendidikan di sekolah saya mengajar karena siswa kurangnya motivasi
dalam belajar, dan tidak memiliki tujuan yang jelas untuk masa depannya,
sehingga untuk mencapai suatu kurikulum
sangat susah karena daya serap siswa rata – rata di bawah 70% ini disebabkan
kurangya motivasi dan dukungan dari lingkungan siswa itu sendiri.
6.
Berhubungan dengan kurikulum yang
ditetapkan pemerintah, menurut bapak apakah guru telah menerapkan
kurikulum dengan baik disekolah tempat bapak mengajar.?
Belum
begitu baik, hanya beberapa guru saja yang mampu melaksanakan kurikulum yang
telah ditetapkan oleh pemerintah,
7.
Menurut bapak apakah guru-guru disekolah
tersebut telah memenuhi criteria sebagai guru SMA.?
Sebahagian
besar sudah memenuhi hanya 30% saja yang belum memenuhi syarat sebagai guru
SMA, karena mareka belum sarjana (S 1).
8.
Apakah guru-guru telah sesuai mengajar
dengan jurusan mereka.?
Sebagian
tidak sesuai dengan jurusannya, karena jurusan mareka tidak adalagi di pelajari
pada kurikulum saat in, contoh pelajaran tata Negara, sehingga guru tersebut
harus mengajar sosiologi karena guru sosisologi tidak ada maka guru tata Negara
yang mengajarnya. Ada juga guru yang kapasitasya melebihi sehingga dia mengajar
bidang lain, contoh guru ekonomi mengajar kesenian, sebab guru ekonomi sudah
over jadi di kasih mengajar kesenian di sebabkan guru kesenian tidak mencukupi.
9.
Motivasi apa yang mendasari bapak dalam
memberikan pendidikan.?
Memberikan
semangat kepada mareka agar sukses di luar bukan sukses di dalam. Dan
memberikan support untuk bisa ke luar
Negeri walau mareka berasal dr keluarga yang kurang mampu.
“
Bukan Harta yang membawa kita keliling dunia tapi dengan ilmu kita bisa menguasai dunia”
BAB
III
PEMBAHASAN
Dalam
menciptakan peserta didik yang berkualitas harus didukung dengan fasilitas yang
memadai yang menunjang proses pembelajaran seperti kondisi ruangan, buku panduan,
yang mengikuti perkembangan zaman sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Seperti saat ini dalam proses pembelajaran
telah menggunakan Teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) yang dapat mempasilitasi pembelajaran menggunakan
pendekatan e-learning, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung
pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi pedagogi.Dengan
kehadirannya aneka informasi begitu gampang diakses dan system komputasi makin
mudah dan cepat dilakukan. Dengan adanya TIK peserta didik dapat mencari
informasi tambahan sehingga memiliki wawasan yang lebih luas lagi.
Guru
sangat berperan penting untuk peserta didik, guru harus professional dalam
mendidik, dimana guru harus mempunyai
ilmu pedagogi dan pedagogis dalam mendidik. Disini guru tidak hanya berkutat
pada ilmu dan seni mengajar saja tetapi ada hubungannya dengan pembentukan
generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan sebagai system yang bermuara pada
pengembangan individu atau peserta didik.
Menurut
Vigotsky, dimensi pembentukan guru profesioanal adalah :
a)
Pembentukan guru sebagai pribadi yang
utuh.
b) Pembentukan
karakter sistemik yang diperlukan untuk memberdayakan siswa.
c) Pembentukan
karakter yang terpribadi, yaitu individualis dan terintegrasi.
d) Pembentukan
karakter preventif, dalam rangka mengantisipasi kesulitan dan dalam situasi
deficit yang dapat menghambat pemenuhan tujuan.
Mempelajari
dan Mentransformasikan
Mengajar
merupakan seni dan ilmu menstransformasikan bahan ajar kepada peserta didik
pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Guru harus menguasai penuh
bahan yang akan diajarkan pada peserta didik, selain menguasai juga harus ada
Seni mengajar ketika pembelajaran berlangsung.
Mengajar
itu bukan seni dan ilmu, melainkan
aktivitas propesional guru. Bahwa dalam menjalankan aktivitas propesional itu
guru mengkombinasikan dimensi ilmu dan seni atau sebaliknya. Kombinasi antara
seni dan ilmu pengetahuan harus harmonis diruang-ruang kegiatan pembelajaran
itu dilakukan.
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara didapat bahwa
guru yang saya wawancarai merupakan guru yang profesional dalam mengajar,
berdasarkan dari hasil observasi saya dan penghargaan-penghargaan yang beliau
dapat ketika menjadi guru.
Dari
pendidikan disekolah tersebut secara keseluruhan Belum cukup baik karena siswa kurangnya motivasi dalam
belajar, dan tidak memiliki tujuan yang jelas untuk masa depannya, sehingga untuk mencapai suatu kurikulum sangat susah
disebabkan kurangya motivasi dan dukungan dari lingkungan siswa itu sendiri.
Dan
dari guru-guru sendiri masih ada yang mengajar diluar dari jurusan mereka,
otomatis mereka kurang menguasai bahan yang mereka ajarkan. Dan hanya beberapa
guru saja yang mampu melaksanakan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Pendidikan di Indonesia
dilihat dari kurikulum sudah sangat memadai, namun dalam pelaksaannya belum
tercapai target, ini di sebabkan oleh banyak factor, di antaranya sarana yang
tidak lengkap, pemahaman yang sangat minim, pelatihan guru yang sangat
terbatas, sehingga tidak tercapainya kurikulum yang diharapkan.
Jadi
untuk memciptakan peserta didik yang berkualitas harus memiliki fasilitas yang
memadai dan guru yang professional, dan juga harus didukung oleh masyarakat dan
keluarga peserta didik, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
BAB VI
TESTIMONI
Wawancara ini saya lakukan untuk
memenuhi tugas Pedagogi, banyak pengetahuan yang saya dapatkan dari wawancara
ini, dengan wawancara ini saya mengetahui kendala dalam pembelajaran yang ada disekolah SMA saya, saya sangat
senang tetapi juga sedih ketika mengerjakan tugas ini. senangnya saya
mendapatkan ilmu baru dari tugas ini, sedihnya ketika saya mengetahui bahwa
ternyata pendidikan didaerah saya masih sangat kurang sekali jika dibandingkan
dengan sekolah lain.
Saya mewawancarai guru Matematika
saya dulu, beliau adalah guru yang pintar, saya memilih beliau karena beliau
adalah guru muda yang berprestasi dan membawa perubahan bagi sekolah saya, guru
yang disiplin, bertanggungjawab dan sangat menginspirasi siswa. Saya memilih
mewawancarai guru SMA saya dulu karena saya ingin mengetahui perkembangan
maupun kekurangan pendidikan yang ada disekolah tersebut.
Saya mewawancarai beliau melalui
Online karena beliau berada diaceh, saya mengirim daftar pertanyaan kegmail
beliau, dan beliau menjawab dan mengirimnya kegmail saya. Wawancara dengan
online ini memang mudah tetapi tidak dapat menggali lebih dalam lagi dari
jawaban yang diberikan, sehingga banyak sekali informasi yang tidak tergali.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi,
Andragogi dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar