Minggu

WAWANCARA



Nama         : Sastri Dalila
Nim            : 10-002
BAB I
PENDAHULUAN

          Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.  Jadi Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, apalagi  di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan taraf hidup. Pendidikan yang tinggi memang bukan suatu syarat mutlak untuk mencapai kesuksesan. Tetapi, paling tidak pendidikan dapat memberikan jaminan bagi kehidupan seseorang. Tidak kita pungkiri bahwa sebagian besar orang yang berpendidikan tinggi lebih cerdas dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya. 

Pendidikan merupakan ilmu yang dapat kita pelajari. Dengan kata lain, pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, ini berarti bahwa setiap manusia  berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya, Sehingga menjadi seorang yang terdidik.  Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah(Pendidikan Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal). 

Pendidikan formal (sekolah)  merupakan pendidikan yang paling  penting karena disanalah banyak dipelajari ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan peserta didik yang  berkualitas harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai pembelajaran, dan guru sebagai pendidik yang harus professional. Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya.

          Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional. Mengomentari mengenai rendahnya kualitas pendidikan saat ini, merupakan indikasi perlunya keberadaan guru profesional. Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki interest yang kuat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme guru yang dipersyaratkan.

          Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharpkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

          Pendidikan yang ada di daerah, masih banyak ditemukan guru berada di dalam situasi yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya. Banyak guru yang ditempatkan di dalam ruang yang penuh sesak dengan anak didik dengan perlengkapan yang kurang memadai. Di situlah, guru-guru itu diharapkan mampu melaksanakan tugas yang maha mulia untuk mendidik generasi penerus anak bangsa..

BAB II
HASIL WAWANCARA

BIODATA GURU

Nama Guru                            :  M.D
Jenjang pendidikan               :  S-1 MATEMATIKA
Pengalaman mengajar         
        2002 s/d 2004  Staf Pengajar di TPQ Tgk.Chik Dilamyong Banda Aceh   
        2003 s/d 2004 Staf Pengajar Di Bimbingan belajar BIMA Banda Aceh
        2003 s/d 2004 Staf Pengajar di Pasanteren Terpadu SMA Insafuddin Banda Aceh
        2004 s/d 2005 Direktur TPQ Tgk.Chik Dilamyong Banda Aceh
        2009 s/d 2010      Staf Pengajar di SMA S Blang Kuyu Bener Meriah
        2006 s/d sekarang Staf Pengajaran SMA N 1 Bukit Bener Meriah
 Nama sekolah              :  SMA NEGERI 1 BUKIT
Lama bekerja               :  8 TAHUN
Status disekolah            :  PNS

Wawancara ini dilakukan secara online, karena guru yang bersangkutan ada di Aceh, saya memilih beliau karena beliau adalah guru saya semasa SMA, saya ingin mengetahui keadaan pendidikan disekolah SMA saya.

WAWANCARA

1.       Prestasi apa  yang pernah bapak raih, selama menjadi seorang guru baik disekolah maupun diluar sekolah.?
a.     Di sekolah
-         Guru Kreatif tahun 2009
-         Guru Terbaik Tahun 2010
-         Guru Favorit Pagi dan Ekstrakurikuler 2011

b.     Di luar Sekolah
-         Juara 2 Tarian Melayu se Menanjung Melayu  2006
-         Juara 2 Night Culture Se Asia Tenggara, 2011

2.       Pelatihan-pelatihan  apa yang pernah bapak ikuti selama menjadi guru.?
a.     Diklat Guru Pengembangan Matematika SMA jenjang dasar Angkatan ke – 12 Tingkat Nasional 2010
b.     Course on Differentiated Instruction for High School/Vocational School Mathematics Teachers se Asia Tenggara 2011
c.      Diklat Pemanfaatan Pustaka Digital & Animasi Dalam Proses Pembelajaran Berbasis IT Tingkat Kabupaten 2011
d.     Diklat Karya Tulis Ilmiah Angkatan I Se Provinsi Aceh 2012
e.      Research – Based Science and Mathematics Teaching Strategies Course, Malaysia 2012
3.       Kabarnya bapak pernah mengikuti pelatihan dengan guru-guru luar negeri, menurut pandangan bapak apa perbedaan system mengajar guru luar negeri dengan diindonesia sendiri?
Perbedaan Sitem Mengajar Guru Indonesia dengan Guru Luar negeri
Ex : (Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam)
Indonesia
Luar Negeri
Materinya lebih kepada alisis yang mendalam.
Contoh. Materi Kalkulus di Indonesia siswa harus mampu menganalisis soal dalam menentukan volume benda putar baik di sb x dan sb y.
Materinya menekankan dalam kehidupan sehari – hari
Materi dasar kecuali mengambil Meja (pelajaran pokok) Additional Mathematics (matematika tambahan)
Siswa harus belajar semua pelajaran tanpa ada pilihan dalam jurusan
Contoh. Siswa jurusan IPA harus mampu menguasai semua pelajaran IPA dan umum
Ada mata pelajaran pilihan dan pelajaran wajib sesuai dengan jurusan
Siswa yang mengambil kelas science pelajaran wajib adalah science yang wajib di ikuti, sedangkan yang umum mareka memilih salah satunya.
Fasilitas yang tidak mendukung baik sarana dan prasarana
Fasilitas lengkap tanpa ada perbedaan sekolah unggul dengan sekolah lainnya
4.       Dan bagaimana pandangan bapak tentang pendidikan diindonesia .?
Pendidikan di Indonesia dilihat dari kurikulum sungguh sangat memadai, namun dalam pelaksaannya belum tercapai target, ini di sebabkan oleh banyak factor, di antaranya sarana yang tidak lengkap, pemahaman yang sangat minim, pelatihan guru yang sangat terbatas, sehingga tidak tercapainya kurikulum yang diharapkan.
Dari segi lulusan baik tingkat SMA,Sarjana, Master dan Doktoral Indonesia dapat mengalah kan Negara Jepang, namun mutunya sungguh sangat jauh dengan Negara Jepang, sebagai contoh siswa lulusan SMA mendapatkan nilai bahasa inggris 8 namun dia tidak bisa berbahasa inggris (salah satu kasus). Dijepang siswa sekolah dasar sudah bisa merakit kalkulator,dan mampu berbahasa asing dengan lancar. bagaimana dengan siswa kita??? Realita tidak demikian..
5.       Bagaimana pandangan bapak tentang pendidikan disekolah tempat bapak mengajar.?
Belum cukup baik pendidikan di sekolah saya mengajar karena siswa kurangnya motivasi dalam belajar, dan tidak memiliki tujuan yang jelas untuk masa depannya, sehingga  untuk mencapai suatu kurikulum sangat susah karena daya serap siswa rata – rata di bawah 70% ini disebabkan kurangya motivasi dan dukungan dari lingkungan siswa itu sendiri.
6.       Berhubungan dengan kurikulum  yang ditetapkan pemerintah, menurut bapak apakah guru telah  menerapkan kurikulum  dengan baik disekolah tempat bapak mengajar.?
Belum begitu baik, hanya beberapa guru saja yang mampu melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
7.       Menurut bapak apakah guru-guru disekolah tersebut telah memenuhi criteria sebagai guru SMA.?
Sebahagian besar sudah memenuhi hanya 30% saja yang belum memenuhi syarat sebagai guru SMA, karena mareka belum sarjana (S 1).
8.       Apakah guru-guru telah sesuai mengajar dengan jurusan mereka.?
Sebagian tidak sesuai dengan jurusannya, karena jurusan mareka tidak adalagi di pelajari pada kurikulum saat in, contoh pelajaran tata Negara, sehingga guru tersebut harus mengajar sosiologi karena guru sosisologi tidak ada maka guru tata Negara yang mengajarnya. Ada juga guru yang kapasitasya melebihi sehingga dia mengajar bidang lain, contoh guru ekonomi mengajar kesenian, sebab guru ekonomi sudah over jadi di kasih mengajar kesenian di sebabkan guru kesenian tidak mencukupi.
9.       Motivasi apa yang mendasari bapak dalam memberikan pendidikan.?
Memberikan semangat kepada mareka agar sukses di luar bukan sukses di dalam. Dan memberikan support untuk bisa  ke luar Negeri walau mareka berasal dr keluarga yang kurang mampu.
“ Bukan Harta yang membawa kita keliling dunia  tapi dengan ilmu kita bisa menguasai dunia”  

BAB III
PEMBAHASAN

Dalam menciptakan peserta didik yang berkualitas harus didukung dengan fasilitas yang memadai yang menunjang proses pembelajaran seperti kondisi ruangan, buku panduan,  yang mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Seperti saat ini dalam proses pembelajaran telah menggunakan  Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dapat mempasilitasi pembelajaran menggunakan pendekatan e-learning, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi pedagogi.Dengan kehadirannya aneka informasi begitu gampang diakses dan system komputasi makin mudah dan cepat dilakukan. Dengan adanya TIK peserta didik dapat mencari informasi tambahan sehingga memiliki wawasan yang lebih luas lagi.
 
Guru sangat berperan penting untuk peserta didik, guru harus professional dalam mendidik,  dimana guru harus mempunyai ilmu pedagogi dan pedagogis dalam mendidik. Disini guru tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar saja tetapi ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan sebagai system yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik.

Menurut Vigotsky, dimensi pembentukan guru profesioanal adalah :
a)     Pembentukan guru sebagai pribadi yang utuh.
         b)    Pembentukan karakter sistemik yang diperlukan untuk memberdayakan siswa.  
         c)     Pembentukan karakter yang terpribadi, yaitu individualis dan terintegrasi.     
         d)   Pembentukan karakter preventif, dalam rangka mengantisipasi kesulitan dan dalam  situasi deficit yang dapat menghambat pemenuhan tujuan.

Mempelajari dan Mentransformasikan
Mengajar merupakan seni dan ilmu menstransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Guru harus menguasai penuh bahan yang akan diajarkan pada peserta didik, selain menguasai juga harus ada Seni mengajar ketika pembelajaran berlangsung. 

Mengajar itu bukan seni dan ilmu, melainkan aktivitas propesional guru. Bahwa dalam menjalankan aktivitas propesional itu guru mengkombinasikan dimensi ilmu dan seni atau sebaliknya. Kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan harus harmonis diruang-ruang kegiatan pembelajaran itu dilakukan.

 BAB IV
 KESIMPULAN

          Dari hasil wawancara didapat bahwa guru yang saya wawancarai merupakan guru yang profesional dalam mengajar, berdasarkan dari hasil observasi saya dan penghargaan-penghargaan yang beliau dapat ketika menjadi guru. 

Dari pendidikan disekolah tersebut secara keseluruhan Belum cukup baik  karena siswa kurangnya motivasi dalam belajar, dan tidak memiliki tujuan yang jelas untuk masa depannya, sehingga  untuk mencapai suatu kurikulum sangat susah disebabkan kurangya motivasi dan dukungan dari lingkungan siswa itu sendiri. 

Dan dari guru-guru sendiri masih ada yang mengajar diluar dari jurusan mereka, otomatis mereka kurang menguasai bahan yang mereka ajarkan. Dan hanya beberapa guru  saja yang mampu melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Pendidikan di Indonesia dilihat dari kurikulum sudah sangat memadai, namun dalam pelaksaannya belum tercapai target, ini di sebabkan oleh banyak factor, di antaranya sarana yang tidak lengkap, pemahaman yang sangat minim, pelatihan guru yang sangat terbatas, sehingga tidak tercapainya kurikulum yang diharapkan.

Jadi untuk memciptakan peserta didik yang berkualitas harus memiliki fasilitas yang memadai dan guru yang professional, dan juga harus didukung oleh masyarakat dan keluarga peserta didik, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

BAB VI
TESTIMONI 

Wawancara ini saya lakukan untuk memenuhi tugas Pedagogi, banyak pengetahuan yang saya dapatkan dari wawancara ini, dengan wawancara ini saya mengetahui kendala dalam pembelajaran  yang ada disekolah SMA saya, saya sangat senang tetapi juga sedih ketika mengerjakan tugas ini. senangnya saya mendapatkan ilmu baru dari tugas ini, sedihnya ketika saya mengetahui bahwa ternyata pendidikan didaerah saya masih sangat kurang sekali jika dibandingkan dengan sekolah lain.

Saya mewawancarai guru Matematika saya dulu, beliau adalah guru yang pintar, saya memilih beliau karena beliau adalah guru muda yang berprestasi dan membawa perubahan bagi sekolah saya, guru yang disiplin, bertanggungjawab dan sangat menginspirasi siswa. Saya memilih mewawancarai guru SMA saya dulu karena saya ingin mengetahui perkembangan maupun kekurangan pendidikan yang ada disekolah tersebut.  

Saya mewawancarai beliau melalui Online karena beliau berada diaceh, saya mengirim daftar pertanyaan kegmail beliau, dan beliau menjawab dan mengirimnya kegmail saya. Wawancara dengan online ini memang mudah tetapi tidak dapat menggali lebih dalam lagi dari jawaban yang diberikan, sehingga banyak sekali informasi yang tidak tergali.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi, Bandung: Alfabeta.

Jumat

UTS 2012/2013

Nama         : Sastri Dalila
Nim            : 101301002
M.Kuliah   : Pedagogi

1.      RENCANA PROSES PEMBELAJARAN
a)     Kelompok kami mengambil tema     :  Go Green. Kami mengambil tema ini karena masih banyak sekali anak-anak bahkan orang dewasa yang kurang peduli terhadap lingkungan, padahal dengan lingkungan bersih maka akan terjamin pula kesehatan, menurut kami, ini terjadi karena kurang arahan atau didikan dari kecil tentang kepedulian terhadap lingkungan, dan sampai dewasa sikap itu tertanam dan sulit untuk mengubahnya.  sehingga kami ingin menanamkan pada diri anak yang  kami ajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan cara menggunakan barang bekas seperti plastic untuk keindahan. (3R Recycle, Reuse dan Reduce)  Plastik berbahaya karena merupakan bahan yang sangat sulit terurai dan merupakan sumber metana penyebab pemanasan global. Belum lagi masa pengurainya cukup lama membutuhkan waktu hingga ratusan tahun lamanya.

b)    Kami mengajarkan kepada 5 orang anak disiantar  berusia 8-10 tahun, karena usia 8-10 tahun dianjurkan untuk mendalami responsibility. Responsibility dilambangkan dengan warna hijau.Warna ini diidentikkan dengan kewajiban untuk melestarikan alam yang dikenal dengan istilah go green (Josephson Institute of Ethics).


c)     tempat pembelajaran berlangsung : Taman Bermain Jln Sisimangaraja Pematangsiantar. Kami belajar ditaman karena sesuai dengan tema, dimana Dengan belajar di luar ruangan dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak, antara lain : meningkatkan belajar  anak melalui suatu kegiatan atau gerakan, mengembangkan kreativitas anak dalam  pemecahan masalah, memberikan kesempatan bagi  anak untuk mengalami tantangan baru, memberikan kesempatan yang besar untuk berimajinasi, memberikan pengalaman baru bagi anak untuk kontak langsung dengan alam, dan menawarkan pengalaman yang unik dan kontekstual.

d)    pembelajaran berlangsung sekitar 2 jam.


e)     Alat yang digunakan dalam belajar : 7 buah kantong plastik warna, 1 Ranting kayu yang patah, Gunting, Lem bakar, dan Lilin.

f)      Tujuan Pembelajaran : Untuk memahami bahwa keindahan itu penting, Memahami bahwa barang-barang bekas (sampah) dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna tanpa harus dibuang sembarangan, dan Meningkatkan kreativitas melalui barang-barang bekas.
    Berkaitan dengan pedagogi abad-21
         Pedagogi termasuk dalam kategori :
a)     Pengetahuan pedagogis formal : pedagogi teoritis/ilmiah merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori pedagogi efektif melalui penelitian yang sistematis. Dimana kami melandaskan teori-teori yang sudah ada dalam mengajarkan kepada anak-anak tersebut tentang go green maupun  usianya, dan untuk meninjau ulang apakah teori yang digunakan masih dapat dipakai/ perlu pembaharuan. Sehingga sekaligus dapat menyempurnakan teori yang sudah ada.

b)    Pengetahuan pedagogis vernacular : merupakan kata lain dari pedagogi praktis. Dimana ketika teori yang dipakai (seperti teori go green) telah diuji maka teori tersebut dapat menjadi acuan untuk berikutnya/belajar, telah dapat langsung digunakan.

Studi Sistematik
       Merupakan penerapan pedagogi. Maka teori go green secara sistematis dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2.     HASIL OBSERVASI DARI PROSES PEMBELAJARAN
Hasil observasi saya dari proses pembelajaran yang kami lakukan : sesuai dengan teori yang telah dikemukakan bahwa anak-anak pada usia 8-10 tahun telah dapat ditanamkan go green pada diri mereka, kami melihat bahwa mereka begitu senang ketika kami memberi penjelasan keuntungan dari belajar membuat bunga dari plastic tersebut, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan, dan mendengarkan dengan baik tanpa mengobrol dengan temannya.

Mereka dapat membuat bunga dari plastic tersebut walaupun baru pertama kali membuatnya, dari observasi saya penanaman go green pada diri mereka cukup berhasil karena mereka sendiri yang mengusulkan untuk membuat game berupa siapa saja  yang mengutip sampah yang banyak maka akan mendapatkan bunga yang kami buat.

Dan dari tempat belajar  sendiri (taman) memang sangat menunjang kreatifitas dan imaginasi mereka, terlihat ketika mereka menjawab pertanyaan yang diberikan, merasa nyaman dan lebih leluasa dalam berekspresi.

Tinjauan dari : Pedagogi, Tik, Fenomena Kontemporer
1.               Pertanyaan Esensial
Seorang guru yang efektif harus menghabiskan banyak waktu untuk pertanyaan-pertanyaan strategis yang berkaitan dengan masalah-masalah pedagogi. Sebelum kami mengajar kami berdiskusi, yang diawali dengan pertanyaan Bagaimana agar pembelajaran berjalan dengan baik, menjangkau anak-anak secara individual, bagaimana memilih tempat  dan memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.
2.     Pedagogi Efektif
Disini kami juga telah menanamkan go green pada diri kami, baru mengajarkan kepada orang lain. Kami juga menjelaskan keuntungan dari go green tersebut, dan belajar dilingkungan yang sesuai dengan tema kami.
3.     Pemikiran Reflektif
Kami menjelaskan go green pada mereka dan mengaitkannya dengan apa yang sudah mereka ketahui, dan menjelaskan go green ini penting bagi mereka dan setelah mereka mengerti baru kami terjun kelapangan untuk praktek langsung seperti mengutip sampah.
Pembelajaran Baru : mereka kami beri pemahaman tentang apa yang mereka pelajari, mengapa mereka belajar go green  itu, dan bagaimana mereka dapat menggunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Bersama : mereka terlibat langsung berkomunikasi dengan teman dan kami sebagai pengajar.
 Koneksi Pengalaman : mereka mampu mengintegrasikan pembelajaran baru dengan pengalaman apa yang sudah mereka pahami. Kami berusaha go green dengan kegiatan meeka sehari-hari.
Kesempatan Belajar : mereka ikut serta dalam mengambil sampah dan mencari plastic untuk dibuat bunga.

4.     TIK dan Pedagogi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mempasilitasi pembelajaran. Disini kami juga mengenalkan internet, dan memberikan contoh kegunaan barang bekas seperti diluar negeri membuat handphone dari botol bekas.

PANDANGAN TENTANG PEMBELAJARAN PADA PERKULIAHAN PEDAGOGI DI F.PSIKOLOGI USU SEMESTER GENAP TA.
Menurut saya proses pembelajaran pedagogi semester ini  telah mengikuti prinsip-prinsip proses pedagogi Menurut andine (2001), yaitu :
Prinsip : Kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis, bahwa setiap proses pedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju dibidang sains kontemporer. Domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam suasana yang kering. Harus terstruktur berdasarkan hubungan antara kondisi manusia.
Sejalan dengan prinsip ini, dimana dalam mata kuliah ini dosen telah merancang dan mempersiapkan matang-matang system pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan ini, dan telah terstruktur dengan baik apa-apa saja yang akan dipelajari, dipraktekan, tugas apa saja yang harus dilaksanakan, apa kegunaan dalam mempelajarinya, peraturan-peraturan yang harus ditaati, buku panduan apa yang akan digunakan, dan sampai pada bobot nilai yang akan diperoleh mahasiswa diperkuliahan ini. Dengan hal tersebut sehingga mempermudah kami dalam belajar.
Prinsip : Merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses.
Sebelum masuk perkulihan kami dapat membaca buku teks sesuai dengan kontrak yang telah diberikan, tidak cukup dengan memahami materi  saja kami juga terjun kelapangan dengan praktek langsung yang dapat membentuk kepribadian kami dengan adanya interaksi langsung dimasyarakat. Disini terlihat bahwa adanya proses pengajaran dan pendidikan sehingga dapat menjadi individu yang berkembang.  
Prinsip : Masing-masing subsistem aktivitas, komunikasi dan kepribadian saling terkait satu sama lain. Aspek kepribadian dibentuk dan dikembangkan melalui aspek komunikasi.
Belajar diruang kelas juga dosen kami berusaha membuat kelas aktif, dimana dosen berusaha menjangkau setiap individu-individu dengan memanggil dan mempertanyaan kepada setiap individu tentang materi yang dipelajari, beliau menghafal nama-nama mahasiswanya, sehingga membuat kami terasa dekat dan nyaman dalam belajar. dan Membuat kami dalam kelompok-kelompok yang saling berdiskusi satu sama lain.
Belajar mandiri : dengan menggunakan buku teks dan juga media/TIK , dan dipandu oleh dosen.
Dosen pengampu kami ini sangat mengikuti perkembangan pendidikan, dimana  Kami  juga menggunakan media/TIK dalam  proses belajar, dimana apa yang sudah diperoleh didalam kelas dari buku teks maupun dosen, maka akan dituangkan berupa postingan didalam blog masing-masing baik berupa Mind Map, ringkasan, maupun testimony.
Selain itu kami juga ada kuliah online, kami tidak perlu belajar diruang kelas dengan tatap muka, kami berdiskusi dengan kelompok tentang materi yang dipelajari menggunakan media internet. untuk mempermudah mahasiswa, kami juga memiliki grub facebook pedagogi dimana dipergunakan untuk sharing dengan dosen dan teman-teman semua, ketika ada informasi diluar pertemuan maka facebook sangat membantu perkuliahan ini.  
Model pedagogis unik memiliki karakteristik : fleksibel, tersruktur, berpusat pada siswa, kegiatan tatap muka, pendidika virtual dan bimbingan konseling. Model pembelajaran dirancang berdasarkan 3 komponen utama :
a)    Tatap muka pertemuan (bimbingan belajar, pertemuan kelas, dan bimbingan konseling).
b)    Belajar mandiri (penggunaan buku teks, panduan, dan materi dalam media magnetic).
c)     Layanan informasi serta jasa ilmiah dan teknis informasi.
Dari teori diatas, sesuai dengan model pembelajaran mata kuliah pedagogi.  Jadi Menurut pandangan saya secara keseluruhan mata kuliah ini benar-benar mendidik dan mempersiapkan kami untuk menjalani kehidupan dan telah menerapkan system pedagogi. banyak pembelajaran yang saya dapatkan dari kuliah ini, pengalaman pertama saya mengajar anak-anak juga karena mata kuliah ini, tidak hanya itu masih banyak lagi yang saya dapatkan dari mata kuliah ini.