Nama :
Sastri Dalila
Nim : 101301002
M.Kuliah : Pedagogi
1. RENCANA PROSES PEMBELAJARAN
a)
Kelompok kami
mengambil tema : Go Green. Kami mengambil tema ini karena masih
banyak sekali anak-anak bahkan orang dewasa yang kurang peduli terhadap
lingkungan, padahal dengan lingkungan bersih maka akan terjamin pula kesehatan,
menurut kami, ini terjadi karena kurang arahan atau didikan dari kecil tentang
kepedulian terhadap lingkungan, dan sampai dewasa sikap itu tertanam dan sulit
untuk mengubahnya. sehingga kami ingin
menanamkan pada diri anak yang kami
ajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan cara menggunakan
barang bekas seperti plastic untuk keindahan. (3R Recycle,
Reuse dan Reduce) Plastik berbahaya
karena merupakan bahan yang sangat sulit terurai dan merupakan sumber metana
penyebab pemanasan global. Belum lagi masa pengurainya cukup lama membutuhkan
waktu hingga ratusan tahun lamanya.
b)
Kami
mengajarkan kepada 5 orang anak disiantar
berusia 8-10 tahun, karena usia 8-10 tahun
dianjurkan untuk mendalami responsibility. Responsibility dilambangkan
dengan warna hijau.Warna ini diidentikkan dengan kewajiban untuk melestarikan
alam yang dikenal dengan istilah go green (Josephson Institute of
Ethics).
c)
tempat
pembelajaran berlangsung : Taman Bermain Jln Sisimangaraja Pematangsiantar. Kami
belajar ditaman karena sesuai dengan tema, dimana Dengan belajar
di luar ruangan dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak, antara lain :
meningkatkan belajar anak melalui suatu kegiatan atau gerakan,
mengembangkan kreativitas anak dalam pemecahan masalah, memberikan
kesempatan bagi anak untuk mengalami
tantangan baru, memberikan kesempatan yang besar untuk berimajinasi, memberikan
pengalaman baru bagi anak untuk kontak langsung dengan alam, dan menawarkan
pengalaman yang unik dan kontekstual.
d)
pembelajaran
berlangsung sekitar 2 jam.
e)
Alat yang
digunakan dalam belajar : 7 buah kantong plastik warna, 1 Ranting kayu yang patah, Gunting, Lem bakar, dan Lilin.
f)
Tujuan
Pembelajaran : Untuk memahami bahwa
keindahan itu penting, Memahami bahwa barang-barang bekas (sampah) dapat
diolah menjadi sesuatu yang berguna tanpa harus dibuang sembarangan, dan Meningkatkan kreativitas melalui
barang-barang bekas.
Berkaitan dengan pedagogi abad-21
Pedagogi termasuk dalam kategori :
a)
Pengetahuan
pedagogis formal : pedagogi teoritis/ilmiah merupakan
upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori pedagogi efektif melalui
penelitian yang sistematis. Dimana kami melandaskan teori-teori yang sudah ada
dalam mengajarkan kepada anak-anak tersebut tentang go green maupun usianya, dan untuk meninjau ulang apakah teori
yang digunakan masih dapat dipakai/ perlu pembaharuan. Sehingga sekaligus dapat
menyempurnakan teori yang sudah ada.
b)
Pengetahuan
pedagogis vernacular : merupakan kata lain dari pedagogi
praktis. Dimana ketika teori yang dipakai (seperti teori go green) telah diuji
maka teori tersebut dapat menjadi acuan untuk berikutnya/belajar, telah dapat
langsung digunakan.
Studi
Sistematik
Merupakan penerapan pedagogi. Maka teori
go green secara sistematis dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. HASIL OBSERVASI DARI PROSES
PEMBELAJARAN
Hasil
observasi saya dari proses pembelajaran yang kami lakukan : sesuai dengan teori
yang telah dikemukakan bahwa anak-anak pada usia 8-10 tahun telah dapat
ditanamkan go green pada diri mereka, kami melihat bahwa mereka begitu senang
ketika kami memberi penjelasan keuntungan dari belajar membuat bunga dari plastic
tersebut, ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan, dan
mendengarkan dengan baik tanpa mengobrol dengan temannya.
Mereka
dapat membuat bunga dari plastic tersebut walaupun baru pertama kali membuatnya,
dari observasi saya penanaman go green pada diri mereka cukup berhasil karena
mereka sendiri yang mengusulkan untuk membuat game berupa siapa saja yang mengutip sampah yang banyak maka akan
mendapatkan bunga yang kami buat.
Dan
dari tempat belajar sendiri (taman)
memang sangat menunjang kreatifitas dan imaginasi mereka, terlihat ketika
mereka menjawab pertanyaan yang diberikan, merasa nyaman dan lebih leluasa
dalam berekspresi.
Tinjauan dari : Pedagogi, Tik, Fenomena Kontemporer
1. Pertanyaan
Esensial
Seorang
guru yang efektif harus menghabiskan banyak waktu untuk pertanyaan-pertanyaan
strategis yang berkaitan dengan masalah-masalah pedagogi. Sebelum kami mengajar
kami berdiskusi, yang diawali dengan pertanyaan Bagaimana agar pembelajaran berjalan
dengan baik, menjangkau anak-anak secara individual, bagaimana memilih tempat dan memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik anak.
2. Pedagogi Efektif
Disini
kami juga telah menanamkan go green pada diri kami, baru mengajarkan kepada
orang lain. Kami juga menjelaskan keuntungan dari go green tersebut, dan
belajar dilingkungan yang sesuai dengan tema kami.
3. Pemikiran Reflektif
Kami
menjelaskan go green pada mereka dan mengaitkannya dengan apa yang sudah mereka
ketahui, dan menjelaskan go green ini penting bagi mereka dan setelah mereka
mengerti baru kami terjun kelapangan untuk praktek langsung seperti mengutip
sampah.
Pembelajaran Baru : mereka
kami beri pemahaman tentang apa yang mereka pelajari, mengapa mereka belajar go
green itu, dan bagaimana mereka dapat
menggunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Bersama :
mereka terlibat langsung berkomunikasi dengan teman dan kami sebagai pengajar.
Koneksi Pengalaman :
mereka mampu mengintegrasikan pembelajaran baru dengan pengalaman apa yang
sudah mereka pahami. Kami berusaha go green dengan kegiatan meeka sehari-hari.
Kesempatan Belajar :
mereka ikut serta dalam mengambil sampah dan mencari plastic untuk dibuat
bunga.
4. TIK dan Pedagogi
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dapat mempasilitasi pembelajaran. Disini kami
juga mengenalkan internet, dan memberikan contoh kegunaan barang bekas seperti
diluar negeri membuat handphone dari botol bekas.
PANDANGAN
TENTANG PEMBELAJARAN PADA PERKULIAHAN PEDAGOGI DI F.PSIKOLOGI USU SEMESTER
GENAP TA.
Menurut
saya proses pembelajaran pedagogi semester ini telah mengikuti prinsip-prinsip proses
pedagogi Menurut andine (2001), yaitu :
Prinsip : Kesatuan
karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis, bahwa setiap proses
pedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju dibidang sains
kontemporer. Domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam suasana yang
kering. Harus terstruktur berdasarkan hubungan antara kondisi manusia.
Sejalan
dengan prinsip ini, dimana dalam mata kuliah ini dosen telah merancang dan mempersiapkan
matang-matang system pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan ini, dan
telah terstruktur dengan baik apa-apa saja yang akan dipelajari, dipraktekan,
tugas apa saja yang harus dilaksanakan, apa kegunaan dalam mempelajarinya, peraturan-peraturan
yang harus ditaati, buku panduan apa yang akan digunakan, dan sampai pada bobot
nilai yang akan diperoleh mahasiswa diperkuliahan ini. Dengan hal tersebut sehingga
mempermudah kami dalam belajar.
Prinsip : Merujuk pada
kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses.
Sebelum
masuk perkulihan kami dapat membaca buku teks sesuai dengan kontrak yang telah
diberikan, tidak cukup dengan memahami materi saja kami juga terjun kelapangan dengan
praktek langsung yang dapat membentuk kepribadian kami dengan adanya interaksi
langsung dimasyarakat. Disini terlihat bahwa adanya proses pengajaran dan
pendidikan sehingga dapat menjadi individu yang berkembang.
Prinsip : Masing-masing
subsistem aktivitas, komunikasi dan kepribadian saling terkait satu sama lain.
Aspek kepribadian dibentuk dan dikembangkan melalui aspek komunikasi.
Belajar
diruang kelas juga dosen kami berusaha membuat kelas aktif, dimana dosen
berusaha menjangkau setiap individu-individu dengan memanggil dan mempertanyaan
kepada setiap individu tentang materi yang dipelajari, beliau menghafal
nama-nama mahasiswanya, sehingga membuat kami terasa dekat dan nyaman dalam
belajar. dan Membuat kami dalam kelompok-kelompok yang saling berdiskusi satu
sama lain.
Belajar mandiri :
dengan menggunakan buku teks dan juga media/TIK , dan dipandu oleh dosen.
Dosen
pengampu kami ini sangat mengikuti perkembangan pendidikan, dimana Kami juga menggunakan media/TIK dalam proses belajar, dimana apa yang sudah
diperoleh didalam kelas dari buku teks maupun dosen, maka akan dituangkan
berupa postingan didalam blog masing-masing baik berupa Mind Map, ringkasan,
maupun testimony.
Selain
itu kami juga ada kuliah online, kami tidak perlu belajar diruang kelas dengan
tatap muka, kami berdiskusi dengan kelompok tentang materi yang dipelajari
menggunakan media internet. untuk mempermudah mahasiswa, kami juga memiliki
grub facebook pedagogi dimana dipergunakan untuk sharing dengan dosen dan
teman-teman semua, ketika ada informasi diluar pertemuan maka facebook sangat
membantu perkuliahan ini.
Model pedagogis unik
memiliki karakteristik : fleksibel, tersruktur, berpusat pada siswa, kegiatan
tatap muka, pendidika virtual dan bimbingan konseling. Model pembelajaran
dirancang berdasarkan 3 komponen utama :
a) Tatap muka pertemuan (bimbingan
belajar, pertemuan kelas, dan bimbingan konseling).
b) Belajar mandiri (penggunaan buku
teks, panduan, dan materi dalam media magnetic).
c) Layanan informasi serta jasa ilmiah
dan teknis informasi.
Dari
teori diatas, sesuai dengan model pembelajaran mata kuliah pedagogi. Jadi Menurut pandangan saya secara
keseluruhan mata kuliah ini benar-benar mendidik dan mempersiapkan kami untuk
menjalani kehidupan dan telah menerapkan system pedagogi. banyak pembelajaran
yang saya dapatkan dari kuliah ini, pengalaman pertama saya mengajar anak-anak
juga karena mata kuliah ini, tidak hanya itu masih banyak lagi yang saya
dapatkan dari mata kuliah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar