1.
Mempelajari
dan Mentransformasikan
Mengajar
merupakan seni dan ilmu menstransformasikan bahan ajar kepada peserta didik
pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Seni mengajar hanya
terlihat pada pembelajaran berlangsung.
2.
Hubungan
fikiran
Pembelajaran
selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang/sekelompok orang dan
fikiran seseorang atau sekelompok orang lainnya. Hubungan dua arah : guru
memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan. Siswa mengikuti disiplin
yang ditentukan oleh guru untuk mengembangkan fifkirannya.
Banyak & Beragam : guru
berhadapan dengan siswa banyak dan beragam. Tentunya setiap individu berbeda
dalam segala hal. Maka guru harus mampu :Berbicara sederhana, berpengetahuan
luas, menginspirasi siswa, mengevaluasi, menimbang, dan mengenali kebenaran, Memotivasi,
menangkap pikiran dan hati siswa, melibatkan mereka aktif dalam pembelajaran, Menghargai
perbedaan individu dan percaya semua siswa dapat belajar, meskipun pada tingkat
dan dengan cara berbeda, Mampu menerjemahkan kegiatan belajar kedalam
praktik-praktik yang efektif.
3.
Seni,
Ilmu, & Propesi
Banyak
orang mengatakan bahwa mengajar adalah :
a) Ilmu : kegiatan
mengajar harus berbasis dan dipandu oleh ilmu, lebih menekankan aspek ilmiah
dalam kegiatan pengajaran dan focus pada cara melakukan sistematisasi
komunikasi antara guru dan siswa.
b) Seni : mengajar
sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi, dan ekspresi. Efektivitas
tergantung pada kreativitas, penilaian yang baik, dan wawasan tingkat tinggi.
Apakah
mengajar itu sebagai seni atau ilmu atau kombinasi keduanya.?
Mengajar
itu bukan seni dan ilmu, melainkan
aktivitas propesional guru. Bahwa dalam menjalankan aktivitas propesional itu
guru mengkombinasikan dimensi ilmu dan seni atau sebaliknya. Kombinasi antara
seni dan ilmu pengetahuan harus harmonis diruang-ruang kegiatan pembelajaran
itu dilakukan.
4.
Pengajar
yang Cerdas
Guru
yang cerdas memiliki karakter pribadi :
a) Kesatria : mengakui
kesalahan ketika melakukannya.
b) Jujur :
memberitahu siswa tentang kebenaran dan
menjelaskan tindakan dengan alasan situasi.
c) Disiplin :
menunjukan control diri dan dapat diandalkan untuk melakukan hal yang benar
dalam setiap situasi.
d) Penyayang :
menunjukan diri benar-benar peduli dengan siswa secara pribadi dan
professional.
e) Integritas :
selalu melakukan apa yang dikatakan apapun konsekuensi.
f)
Antusias
:
tampil semangat dan percaya pada apa yang diajarkan benar-benar bermaslahat
untuk hidup.
g) Motif bagus :
menjadikan siswa selalu pada prioritas no 1.
h) Komitmen :
menunjukan semangat untuk menyampaikan meteri secara tuntas.
Guru
yang cerdas ketika tampil dikelas :
a) Persiapan : ulasan
catatan pembelajaran dan contoh untuk memastikan bahwa siswa belajar dengan
lancer dan benar.
b) Terorganisasi :
mengajar dengan menggunakan silabus dan urutan materi yang jelas sejak sesi
pembelajaran pertama.
c) Konsisten :
mengejar dengan tidak ada wabah emosional atau pola perilaku yang
mengintimidasi siswa.
d) Etika kerja :
menghabiskan waktu untuk benar-benar mempersiapkan pembelajaran dikelas dan
laboratorium.
e) Kecepatan :
dating kekelas tepat waktu dan menjalankan tugas dikelas tidak lebih dari waktu
yang diberikan.
f)
Sikap
fleksibel : terbuka atas ide-ide baru, saran, dan
wawasan dari siswa.
g) Dialog interktif : pembelajaran
dikelas bersifat dua arah dan mengembangkan pengalaman komunikasi.
h) Lingkungan belajar :
mendorong suasana yang santai dan terbuka untuk perubahan dan pengaturan agar
tidak kaku.
Referensi:
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi, Bandung:
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi, Bandung:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar