DATA OBSERVASI :
1.
OBSERVER : Nama :
Sastri Dalila
Nim :
101301002
2.
KELAS YANG DI OBSERVASI : X-MMS Reguler
3.
NAMA GURU YANG MENGAJAR : Ryani Wilda Sari
MATA PELAJARAN : PPKN
4.
WAKTU OBSERVASI
Ø Awal observasi : 11 : 45 Wib
Ø Akhir observasi : 12 : 30 Wib
Ø Lamanya Observasi : 45 Menit
5.
JUMLAH SISWA DALAM KELAS : Sebanyak 23 Orang
6.
MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU
Ø
Guru menggunakan Laptop untuk
menampilkan Slide, yang berisi berupa inti sari dari pelajaran dan
menjelaskannya.
7.
MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN SISWA
Ø Laptop, Buku, Pulpen, Mengetik/mencatat baik
dari penjelasan dari guru dan dari slide yang ditampilkan oleh guru.
8.
SITUASI FISIK KELAS
Ø Dari sisi lantai kelas
kurang bersih, terlihat banyaknya tanah/debu yang tidak disapu, dan terlihat
sampah berada diluar tong sampah yang telah disediakan di dalam
ruangan kelas.
Ø Dari sisi ruangan sendiri
kira-kira berukuran 3,5 Meter X 4,5/5 Meter. Menurut saya ruangan ini cocok
dengan murid yang sedikit, kurang lebih 25 orang.
Ø Dari sisi dinding hanya
terdapat 2 tulisan dalam karton tentang kebersihan, tidak ada tulisan yang
dapat memperindah dan memotivasi siswa dalam belajar, Dan mungkin disebabkan
oleh ruangan yang belum siap direnovasi, karena terlihat dinding sebelah kiri
belum selesai, masih adanya semen dan kayu kecil didalam ruangan.
Ø Dari sisi atap terdapat 3
lampu yang menerangi ruangan, karena tanpa menghidupkan lampu ruangan tersebut
tampak gelap, karena ruangan ini berada ditengah-tengah diantara ruangan kelas
yang lainnya.
Ø Diruangan ini terdapat
satu kipas angin dan 2 AC, tetapi hanya kipas angin yang hidup, sedangkan AC
tidak dihidupkan.
Ø Dari sisi bangku siswa
sendiri, mereka menggunakan bangku seperti anak kuliah, satu orang satu,
sehingga deretan bangku kurang teratur, hanya 3 baris deretan bangku yang
berada di depan guru yang berbaris rapi. Dan dari bangku guru terdapat 3 bangku
dan 2 meja.
Ø Di dalam ruangan sendiri
di lengkapi dengan cok untuk mengisi baterai laptop. Dan terdapat TV sebagai
media pembelajaran yang menampilkan slide guru.
Secara
keseluruhan kondisi ruangan kondusif untuk belajar.
9.
ALAT OBSERVASI
Ø Data panduan melakukan
observasi, dalam mempermudah observasi
Ø Kertas
Ø Pulpen
Ø Stop watch
Ø Handphone, untuk merekam dan mendapatkan
Gambar dari ruangan kelas
10. NAMA SEKOLAH YANG
DIOBSERVASI
Ø SMK TRITECH
TABEL
5.9 PANDUAN UNTUK MELAKUKAN OBSERVASI
LANGKAH
|
DESKRIPS
|
1. Mengumpulkan informasi
awal
|
Pertama saya
mengumpulkan informasi awal tentang E-learning, karena sekolah yang akan
diobservasi menggunakan pendekatan E-learning dalam proses pembelajaran,
sehingga mempermudah saya nantinya untuk melakukan observasi.
|
2. Mengidentifikasi
refresentasi pengetahuan
|
Saya melihat
pemberitahuan tentang tugas yang di tampilkan di Fb oleh Dosen, dan saya
mengidentifikasi pengetahuan apa saja yang saya perlukan dalam melakukan
observasi dan alat yang perlu disiapkan untuk mempermudah mengerjakan tugas
observasi ini.
|
3. Mengimplementasikan
teknik untuk memunculkan pengetahuan
|
Saya
mendengar, melihat, dan mencatat apa-apa saja yang saya dapatkan dalam
observasi saya di kelas tersebut, dan
mencoba untuk mengaitkannya dengan informasi awal yang sudah saya dapatkan
sebelumnya, sehingga mendapatkan pengetahuan yang baru.
|
4. Menganalisis dan
memverifikasi data
|
Setelah saya
mendapatkan data dari observasi, saya mengkategorikan data, meringkas/
mengembangkan data yang saya peroleh dengan informasi yang ada.
|
5. Memformat hasil untuk
digunakan
|
Setelah
itu hasil data observasi yang saya
peroleh, saya gunakan untuk postingan di Blog sebagai suatu ilmu yang baru
saya dapatkan.
|
TABEL 5.7 KRANGKA PROSES MELAKUKAN
OBSERVASI
DESKRIPSI
|
TAHAPAN
BELAJAR
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
Persiapan Belajar
|
1. Mengarahkan
Perhatian
2. Ekspektasi
3.
Retrieval
|
Guru :
saya melihat dari sisi guru di awal masuk langsung menanyakan pelajaran
tentang minggu lalu, dan kemudian menanyakan tentang pelajaran yang akan
dipelajari sekarang kepada hampir seluruh siswa di dalam kelas.
Siswa : sehingga dapat mengalihkan perhatian para
siswa, walaupun sebagian siswa sedang sibuk mengambil laptop.
Guru :
memberitahu tujuan dari pelajaran yang akan di pelajari, Yaitu tujuan dari
HAM. Kemudian memberikan contoh langsung yang dialami siswa sendiri, yang
mempermudah siswa dalam memahaminya.
Guru :
Merangsang ingatan siswa dengan dengan menanyakan kejadian-kejadian
pelanggaran HAM yang terjadi di masyarakat.
Siswa :
Mengingat kejadian yang sedang terjadi, Dan menjawab, seperti pelanggaran HAM
yang sedang terjadi pada warga Israel.
|
Akuisisi & Kinerja
|
4.
Persepsi
Selektif atas Ciri Stimulus
5.
Penyandian
Semantik
6. Retrieval & Respons
7. Penguatan |
Guru :
memberikan stimulus cukup baik dengan menampilkan slide yang menarik dan
gambar yang memicu para pelajar. Dan memberikan stimulus, dengan memberikan
contoh Hukum Gantung apakah merupakan pelanggaran HAM atau tidak.?
Siswa :
Mudah dalam menyimpan informasi dari stimulus yang diberikan menarik, dan
dari pertanyaan sebagai contoh dari salah satu hukuman yang berlaku di
Indonesia.
Guru :
Membimbing siswa dalam proses belajar.
Siswa :
sehingga siswa menransfer ke LTM informasi yang diberikan oleh guru.
Guru :
Menanyakan ulang tentang pelajaran yang telah diberikan, seperti
contoh-contoh lain dari HAM.
Siswa :
mengalami proses Retrieval untuk menggali informasi yang telah didapatkan
sebelumnya, dan kemudian member respon, dengan menjawab pertanyaan guru.
Guru :
Membenarkan jawaban dari siswa, dan kemudian memberi penjelasan ulang.
Siswa : Harapan
siswa benar tentang tujuan dari belajar HAM tersebut.
|
Transfer Belajar
|
8. Pemberian Pentunjuk Retrieval
9. Generalisasi |
Guru :
menilai jawaban-jawaban yang dikemukakan siswa, dengan membenarkan dan
memberitahu bahwa jawaban tersebut kurang sesuai.
Siswa : mendapat
arahan sebagai tambahan informasi.
Guru : Dapat memberikan contoh Baru, misalnya Tentang kejadian/pelanggaran HAM yang terjadi saat ini.
Siswa :
membuat siswa paham tentang HAM tentang situasi baru yang terjadi.
|
PEMBAHASAN
Sekolah merupakan salah satu tempat untuk menuntut ilmu. Dalam hal belajar mengajar diperlukan situasi
yang nyaman untuk siswa supaya proses belajar mengajar berlangsung dengan
efektif, siswa mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru tanpa ada hal
yang mengganggu dalam proses belajar yang sedang berlangsung, bukan hanya
situasi atau kondisi dari ruangan tetapi harus didukung juga oleh alat bantu
yang mempermudah proses belajar mengajar untuk mempermudah siswa maupun guru
dalam proses belajar. Seperti jaman
modern pada saat ini yang telah menggunakan alat technologi sebagai alat bantu mempermudah
dalam belajar tetapi masih beberapa sekolah menggunakan alat technologi dalam
proses belajar megajar, salah satu yang
menggunakan alat technologi dalam proses
belajar mengajar adalah SMK TRITECH Medan yang baru saja kami Observasi.
Dari hasil observasi yang saya dapat bahwa SMK TRITECH
merupakan salah satu sekolah yang menggunakan pendekatan e-learning, Pendekatan e-learning atau electronic learning merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronik, khususnya perangkat komputer. Dari
SMK TRITECH sendiri saya
mengobservasi kelas X-MMS Regular, dari hasil Observasi bahwa siswa sangat
aktif ketika proses belajar berlangsung, dan guru juga memberikan
stimulus-stimulus yang membuat siswa aktif, dengan mereka menggunakan laptop
itu mempermudah guru dalam mengajar, hanya menjelaskan dari tampilan-tampilan
slide tanpa harus menulis di papan tulis.
Akan tetapi belum
maksimal dalam penerapannya karena saya
melihat bahwa ada sebagian siswa yang duduk di belakang salah dalam menggunakan alat technologi dalam
system pembelajaran, mereka menggunakan
laptop sebagai permainan di waktu belajar seperti membuka Fb, dan permainan lainnya. Dan Dari kondisi ruangan secara keseluruhan tidak begitu menggangu proses
belajar mengajar, walaupun memang masih ada kekurangan dari hal tersebut namun
tidak begitu fatal. Akan tetapi sejauh ini pembelajaran
menggunakan system E-learning sangat bagus.
KESIMPULAN
Dari hasil observasi SMK
TRITECH, kelas X-MMS Reguler secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa
proses belajar mengajar disekolah tersebut sangat bagus, murid mudah mengerti
dan guru juga dapat membuat siswa mudah memahami apa yang disampaikan, dengan
menggunakan pendekatan E-learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar