KONSEP PERFORMA
KREATIVITAS KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
Pada matakuliah kreativitas, difakultas
Psikologi USU, berbagai macam cara dilakukan dosen pengampu matakuliah ini
untuk membuat mahasiswa memahami masalah keterbakatan dan kreativitas,
bagaimana dapat menjadi pribadi yang lebih kreatif, atau dapat membantu orang
lain untuk berfikir, bersikap, dan berprilaku kreatif. Salah satu tekhnik yang
dilakukan dosen pengampu kami dalam mencapai tujuan matakuliah ini adalah
dengan memberikan tugas-tugas, baik tugas individu maupun kelompok, yang kami
posting kali ini merupakan salah satu tugas kelompok, dimana kelompok harus
memposting konsep performa yang dikaitkan dengan teori, yang nantinya performa
tersebut akan ditampilkan didepan kelas. Berikut konsep yang dihasilkan oleh kelompok 4.
PUPPET SHOW
TEORI
Proses yang
dilalui kelompok dalam menghasilkan ide menampilkan Puppet Show, Ditinjau dari
teori 4P :
1. Pribadi
Menurut
Hulbeck (1945) tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian
dalam interaksi dengan lingkungannya. Ketika kelompok diberikan tugas
menampilkan performa, masing-masing individu didalam kelompok mulai berfikir performa
apa yang akan ditampilkan sambil berdiskusi, dan muncullah beberapa ide
performa yang berbeda-beda dari setiap individu, disini kelompok berdiskusi ketika
sesudah mata kuliah kreativitas selesai.
2. Press
Kreativitas
agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu, baik dorongan
internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Setiap
individu didalam kelompok ingin mendapatkan nilai A pada mata kuliah
kreativitas, ini merupakan dorongan dari internal setiap individu didalam
kelompok. Sedangkan dorongan eksternal kami adalah kami tidak mau kalah dari
kelompok yang lain, adanya rasa ingin menampilkan yang terbaik diantara yang
lain, membuat sesuatu yang berbeda dan unik.
3. Proses
Menurut
Torrance (1988) proses kreatif dan ilmiah dimulai dari kita menemukan suatu
masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Disini ketika kelompok diberi tugas
menampilkan performa kreativitas ini merupakan suatu masalah yang harus
dipecahkan oleh kelompok, dimana kelompok harus mendapatkan suatu ide untuk
meyelesaikan tugas tersebut sampai dapat menampilkan performa didalam kelas.
Adapun tahap
dalam memecahkan masalah tersebut dijelaskan dengan menggunakan Teori Wallas, Wallas
(1926) menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap :
Ø Persiapan : pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang, dan
sebagainya. Dimana kami berusaha mencari solusi untuk performa apa yang akan
dipakai nantinya dengan masing-masing individu berfikir dan kelompok berdiskusi
dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan, ini merupakan langkah awal dalam
menyelesaikan masalahnya.
Ø Inklubasi : tahap dimana individu
seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti
bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam
alam pra-sadar. Dimana kelompok pada pertama diskusi belum mendapatkan ide yang
menurut kelompok bagus, kemudian kelompok berhenti berdiskusi dan membicarakan
hal tersebut selama beberapa minggu.
Ø Iluminasi : tahap timbulnya “insight” atau “Aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, serta
proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya
inspirasi/gagasan baru. Setelah beberapa minggu tidak membicarakan masalah
performa, kemudian kelompok ketika dikelas disela-sela waktu pelajaran
kreativitas berlangsung, salah satu anggota menanyakan ide apa yang akan
digunakan, dan akhirnya anggota lain memberikan ide baru, dan semua anggota
didalam kelompok menyetujui ide tersebut yang akan digunakan untuk penampilan
performa.
Ø Verifikasi : tahap dimana ide atau kreasi
baru tersebut harus diuji terhadap realitas. dimana kelompok disini sudah
mendapatkan ide yang harus ditampilkan nantinya dikelas, setelah tampil nanti
maka akan diketahui keberhasilan kelompok dari komentar-komentar dosen dan
kelompok-kelompok lain yang mengikuti kelas kreativitas.
4. Produk
Menurut tokoh
Haefele (1962) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
baru yang mempunyai makna social tetapi tidak keseluruhan produk itu harus
baru. Akhirnya Kelompok telah mendapatkan produk yang akan ditampilkan yang
berjudul “puppet show” walaupun
puppet ini telah ada ditampilkan dibeberapa Negara, tetapi ini merupakan
sesuatu yang baru bagi kelompok, karena diindonesia sendiri masih sangat jarang
ditampilkan, dan kelompok belum pernah memainkannya beberapa anggota malah
belum pernah melihatnya, dan juga kelompok memberikan kombinasi-kombinasi yang
baru untuk performa ini, sehingga dapat dikatakan ini adalah suatu produk yang
baru.
PUPPET SHOW
Perkembangan dunia hiburan semakin
maju seiring dengan perkembangan zaman. Ada banyak ide-ide kreatif yang di
munculkan para tokoh-tokoh industri kreatif untuk membuat hiburan yang memiliki
kualitas yang baik bagi penonton. Karya-karya kreatif yang banyak di hasilkan
oleh para tokoh sangat bervariasi, salah satunya adalah pertunjukan puppet.
Puppet adalah sebuah boneka yang terbuat dari kain. Sejarah puppet berasal dari Eropa pada awal-awal kurun waktu
1900-an. Puppet juga merupakan sebuah konsep pertunjukan dari China kuno. Puppet biasanya digunakan sebagai
watak untuk sebuah pementasan. Sebuah pementasan bisa direka dari
bermacam-macam puppet dan juga bisa digunakan dengan beberapa cerita. Puppet
terbuat dari stokin, butang baju, benang bulu kambing, jarum kait, reben,
pengesat kuali dan lain-lain lagi mengikut tingkat kreativitas dari
seorang tokoh yang memainkannya. Di
Malaysia masyarakat yang paling terkenal dengan puppet adalah masyarakat di
Kelantan melalui wayang kulit.
Perkembangan
seni puppet di Indonesia masih sangat jarang. Pentas-pentas seni yang sering
dilakukan para seniman masih sangat jarang yang menggunakan puppet sebagai
instrumen utama dari sebuah pertunjukan. Dengan masih sedikitnya seni puppet
yang ada di Indonesia, kami kelompok 4 tertarik untuk menampilkan sebuah
performa dengan menggunakan puppet sebagai instrumennya. Kami kelompok 4
menamakan pertunjukan/performa kami dengan nama “puppet show”.
KONSEP
Adapun konsep
performa kelompok yang ditampilkan dikelas adalah :
1.
Kelompok menampilkan
sebuah drama dengan menggunakan boneka puppet. Dimana Performa
dimulai dengan adanya sebuah narasi yang dibacakan dan dilanjut dengan adanya sebuah drama yang diperankan oleh boneka puppet. Adapun garis
besar drama yang dimainkan kelompok adalah :
MUKA TAK SEINDAH NAMA
Drama ini
menceritakan tentang seorang cowok yang memiliki nama keren yaitu KEVIN
APRILIO, namanya sangat familir karena salah satu artis top Indonesia sama
dengan namanya, menurut Kevin namanya itu merupakan kutukan baginya, nama yang
membuat dia ditertawain 3 kali setiap harinya, dia merasa seperti minum obat, nggak pagi, siang dan malam dia
jadi bahan tertawaan orang, nama sama mukanya sama sekali nggak sesuai, dia
juga bingung kenapa dia
dikasih nama sekeren itu, padahal udah jelas mukanya jelek, dan dia juga sempat
protes sama bokap nyokapnya
kenapa dia dinamain kevin aprilio yang notabene
yang punya nama itu pasti ganteng dan jadi idola, sementara dia? Muka bonyok, tetapi dia
merasa nama itu sebagai salah satu kelebihan yang dia punya, karena semua yang ada pada dirinya itu minus jadi setidaknya ada satu hal nilai plus dari dirinya yaitu nama, dan kata mereka juga nama itu supaya gue gampang
kenalan sama cewek dan gampang dapet pacar, ya emang bener sih, tapiii
BUKTINYA!!!
Suatu ketika ada malaikat yang mau nyariin pacar buat kevin, dia temen kevin
namanya JOJON, dia adalah cowok idola di kampusnya, dia cowok ganteng kapten tim futsal dan juga
pinter, semua yang ada di dirinya itu serba nilai plus, tapi satu kekurangannya
yaitu NAMA. Cewek yang
dikasih jojon ternyata tidak sesuai harapan Kevin, cewek itu bernama Barbie, Barbie
memiliki gigi mas, sehingga kalau senyum Kevin merasa silau karena giginya,
setelah berjumpa dengan barbie dia merasa tidak sesuai, tetapi Barbie selalu
sms Kevin, yang membuat Kevin jengkel dengan Barbie, sehingga Barbie memutuskan
untuk tidak berteman lagi dengan Kevin.
Selama dua minggu Kevin disibukan dengan dunia maya,
dia menggunakan facebook dan twitter untuk mendekati cewek-cewek cantik,
ternyata cewek-cewek cantik banyak yang suka dan minta jumpa dengannya, salah
satu cewek yang dia jumpai bernama Amelda, ketika berjumpa amelda, ternyata
kevin digampar dan ditinggalkan begitu saja direstoran, karena foto di facebook
tidak sesuai dengan yang asli, Kevin ternyata menggunakan foto Jojon yang
ganteng untuk mendekati cewek cantik.
Dan tiba-tiba dia disms Barbie, dan dia baru menyadari
ternyata dia cinta dengan Barbie, kali ini Barbie ngajak Kevin jumpa lagi,
dengan spontan Kevinpun langsung menjumpai Barbie, ketika akan menjumpai Barbie
dipikirannya adalah gigi Barbie yang membuatnya silau dan menambah minus
matanya, ternyata setelah berjumpa Barbie makin cantik dan tidak memiliki gigi
berwarna emas lagi, kevinpun bertambah jatuh cinta, tetapi Barbie meminta jumpa
hanya ingin memberikan undangan pernikanhannya.
Kevin merasa frustasi sama apa yang dia alamin belakangan ini, dia
udah gak kuat, dia galau abisss, sampai pada akhirnya dia ngadain acara bubur
merah bubur putih sebagai tanda digantinya namanya menjadi “eyang galau”, dia berharap
nama barunya bisa membawa hoki buatnya dalam hubungan percintaan.
2.
Waktu keseluruhan pertunjukan kurang lebih 20
menit.
3.
Setiap anggota didalam
kelompok ikut berperan dalam performa ini, adapun peranan masing-masing anggota
adalah :
·
Sastri Dalila :
Memainkan peran sebagai Amelda
·
Dhita Sundari :
Membaca Narasi
·
Kurnia Boby Safarov
Hasibuan : Memainkan peran sebagai
Jojon
·
Akhlak
Khazimi Harahap : Memainkan peran sebagai Barbie
·
Reza Al-Faridz :
Memainkan peran sebagai Kevin Aprilio
ALAT
Dalam
menampilkan dikelas tentunya kelompok menggunakan alat-alat yang mendukung
performa, adapun alat-alat yang digunakan ketika performa adalah sebagai
berikut :
1.
Boneka puppet
Boneka puppet yang kelompok
gunakan merupakan hasil buatan sendiri tanpa dibeli, adapun bahan
dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
-
Kaus kaki
-
Kancing baju
-
Benang wol
-
Jarum dan benang jahit
-
Kain flanel warna merah muda
Cara pembuatan :
-
Siapkan kaus kaki
-
Kemudian pasangkan 2 buah kancing baju sebagai
matanya dengan menggunakan jarum dan benang jahit, pastikan kancing dipasangkan
dengan kuat agar tidak terlepas dari kaus kaki ketika pertunjukan sudah
dimulai.
-
Setelah kancing terpasang, gunakan benang wol
secukupnya untuk dijadikan rambut boneka, bentuk rambutnya dapat di bentuk
sesuai karakter yang akan dimainkan. Caranya bisa diikat dengan benang jahit
yang kemudian dijahit pada boneka.
-
Langkah terakhir adalah membuat mulut boneka
dari kain flanel, caranya adalah memasukkan tangan kedalam kaus kaki dan
bentuklah sebuah mulut, gambarkan pola mulut pada kain flanel, dan guntinglah
kain flanel sesuai bentuk mulut boneka yang telah digambarkan tadi. Tempelkan
kain flanel ke kaus kaki dengan menggunakan double tape.
Hasil boneka puppet :
Peran kelompok mengerjakan boneka puppet :
·
Setiap anggota didalam
kelompok membawa semua peralatan
·
Sastri dalila dan
Dhita sundari membuat boneka puppet
1.
Panggung kardus untuk pertunjukan
boneka puppet
Panggung ini juga dibuat oleh kelompok, dimana panggung yang kelompok
buat terbuat dari kardus, ini digunakan untuk memudahkan kelompok memainkan
perannya masing-masing secara tidak terlihat yang diperlihatkan hanya boneka
puppet.
Alat dan bahan
a. Kardus bekas, kalo bisa yang berukuran besar
(kardus kulkas atau tv)
b.
Gunting
c.
Cutter
d.
Isolasi
bening
e.
Double tape
f.
Pita untuk
menggantung tirai dan kain bekas untuk tirai
g.
Kertas karton
warna-warni (bisa kertas kado, kertas krep)
h.
Lem
i.
Rumput taman
j.
Kain hitam
Cara membuat :
a. Potong bagian depan kardus, seperti membuat
bingkai jendela, buang bagian belakang kardus agar kita bisa masuk dan
bercerita
b.
Hias dengan
kertas karton/kertas kado/cat dengan cat air bagian depan kardus (bingkai)
c.
Tempel dengan
tempelan rumput taman, atau tema-tema lain sesuka hati
d.
Pasang tirai
dengan mengikat pita pada bagian samping kanan-kiri kardus
e. Panggung boneka sudah siap digunakan,
hasilnya seperti gambar dibawah:
Peran kelompok mengerjakan panggung kardus :
1 .
Handphone (untuk menghidupkan
musik)
2 .
Pengeras suara
3 .
Meja
Sebagai peninggi
panggung kardus dan untuk menutupi anggota kelompok yang memainkan boneka
puppet.
DISKUSI KELOMPOK DALAM
MENGERJAKAN KREATIVITAS
Ketika menyelesaikan suatu permasalahan secara
kelompok maka sangat diperluka diskusi, sama seperti tugas kreativitas ini kelompok sering
berdiskusi, tetapi Secara umum kelompok sering berdiskusi melalui dunia maya
dengan menggunakan LINE, dimana kelompok membuat grup kreativitas untuk
menyelesaikan tugas ini dengan menggunakan LINE, sedangkan berdiskusi tatap
muka secara langsung terjadi sesudah kelas kreativitas.
Ini merupakan diskusi
tatap muka yang kesekian kalinya, pada
diskusi yang disini kami membahas
tentang pengerjaan boneka, panggung pertunjukan dan drama
yang digunakan, diskusi ini pada tanggal 5 november 2014.
Pada diskusi yang ketiga kami membahas tentang teknis pertunjukan
boneka ini yaitu siapa saja pemeran yang memainkan boneka dan dalang yang akan
bercerita, dan sedikit berlatih memainkan peran
masing-masing.
TESTIMONI DAN PERTANYAAN
Teman-teman
1 .
Sangat terhibur dengan
penampilan kelompok, penampilan oke, tetapi kak dita dalam membaca narasi
intonasinya datar (Cristin, kelompok 1).
2 . Terhibur dengan penampilan kelompok, lucu, tetapi artikulasi diperjelas
lagi, vokalnya juga kurang keras, kalau penonton lagi ketawa jangan lanjut main
dulu ( dinda, kelompok 5)
Dosen
1.
Diblog kelompok masih
sama dengan kelompok yang sudah tampil sebelumnya, hanya memaparkan teori.
2.
Posting gambar puppet
diblog yang kelompok buat sendiri
3.
Posting garis besar
cerita
4.
Jelaskan kenapa sampai
memilih ide kaus kaki dalam menggunakan boneka puppet
5.
Buat durasi performa
diblog
Semua
masukan-masukan, kritikan dan apresiasi yang sangat besar untuk kelompok kami
sangat kami terima dengan senang hati dan kami juga mengetahui bahwa semua yang
kami dapat dari teman-teman dan khususnya dari dosen pengampu Bu Dina, sangat
membantu kami untuk belajar lagi, untuk semangat lagi, dan lebih bisa
memberikan yang terbaik lagi.
TESTIMONI
DARI KELOMPOK
Kami sangat berterima kasih kepada Bu Dina dan
teman-teman semuanya, yang sangat memberikan banyak arti selama bisa
bersama-sama mengikuti perkuliahan ini. Sangat banyak pelajaran yang kami
dapatkan, khususnya di dalam mata kuliah Kreativitas ini. Mata kuliah
Kreativitas ini bagi kami adalah mata kuliah yang lebih membentuk cara berfikir
dan juga membentuk sikap bagaimana bertindak dengan cepat dan tepat. Mata
kuliah kreativitas juga membuat seseorang menyadari kemampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu hasil yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Satu hal yang sangat kami dapat selama mengikuti mata kuliah ini bahwa
Seseorang yang kreatif bisa mendatangkan hasil yang sangat berguna. Lewat
performa yang sudah kami tampilkan ini, kami bisa lebih percaya diri bahwa kami
bukan sekedar kelompok yang hidup per individu, tetapi kami bisa menyatukan
fikiran secara bersama dan lebih berusaha bersama-sama untuk menampilkan yang
terbaik.