Ada 4 fungsi umum dari teori belajar
dan kaitannya dengan pengalaman pribadi. Berikut adalah fungsi dan contoh dari pengalaman
saya.
1. Sebagai kerangka
riset..
Ø Contoh : ketika saya mengambil
pelajaran metopel, dosen pengampu mata kuliah metopel meminta kami untuk mengerjakan tugas individu membuat Proposal, ketika saya
mengerjakan tugas ini ada pedoman dalam
menentukan apa yang akan saya lakukan dalam
menyelesaikannya yaitu menggunakan teori. Dengan teori tersebut pengerjaan
tugas menjadi mudah dan membantu dalam mengumpulkan informasi yang saya butuhkan.
Dari pengalaman ini terlihat jelas bahwa teori menjadi pedoman dalam sebuah riset.
2. Memberikan
kerangka organisasi untuk item-item informasi.
Ø Contoh : ketika saya pertama keMedan
saya hanya mengetahui kampus USU saja, tetapi setelah diceritakan oleh teman,
maka saya telah memiliki skema bahwa kampus diMedan itu bukan saja usu tetapi
banyak kampus lain seperti Unimed, Umsu, dan lain sebagainya. Sehingga saya sudah memiliki kerangka fikir tentang
kampus yang berada di Medan, minsalnya Umsu memiliki fasilitas-fasilitas yang
berbeda dari kampus lainnya, yang membedakannya dari kampus yang lainnya. Proses ini lah yang memberikan skema tentang banyak hal.
3. Mengidentifikasi
sifat dari peristiwa yang kompleks.
Ø Contoh : ketika saya duduk didepan
rumah dengan adik saya, kami melihat pohon depan rumah bergerak karena tertiup
angin, adik saya mengatakan bahwa pohon itu bergerak seperti manusia, yang
ingin berjalan, saya dan adik saya berbeda pendapat, karena saya sudah memiliki
pemahaman tentang hal tersebut, disini mengidentifikasi sifat dan peristiwa
yang komplek terlihat ketika saya dan adik saya menganalisis pohon yang tertiup
angin tersebut.
4. Mereorganisasi
pengalaman sebelumnya.
Ø Contoh : sebelumnya saat saya kecil
saya bilang bahwa adik kecil itu datang karena dijatuhin dari pesawat, tapi
setelah saya belajar dan bertanya kepada orang-orang ternyata pemikiran saya
itu salah. Sehinggga disini terlihat saya mengorganisasi pengalaman sebelumnya,
yang sebelumnya salah dalam pemahaman tentang hal tersebut.
5. Bertindak
sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.
Ø Contoh : sebelumnya saya heran
kenapa ada orang yang menyukai lawan jenisnya sendiri, tetapi setelah saya
belajar dan mendapat penjelasan dari dosen dan dari hasil penelitian yang ada,
saya jadi mengerti kenapa peristiwa ini dapat terjadi.
Kaitan contoh pada poin 1
pada gambar 1.1 halaman 33 yang meggambarkan tentang perspektif psikologis
tentang faktor-faktor utama dalam belajar.
v
Perspetif
Behavioris
Merupakan contoh konkret dari teori sebagai
kerangka riset dan teori sebagai penjelasan dari suatu fenomena atau kejadian.
Contoh dari fungsi umum teori belajar sebagai kerangka riset dan sebagai
penjelasan dari suatu fenomena atau kejadian yang ada pada contoh pertama
memiliki hubungan dengan perspektif behavioris. Contohnya dari pengalaman saya
ketika saya belum disuruh mengerjakan proposal sendirian saya tidak tau
bagaimana proposal itu, tetapi setelah saya mengerjakannya saya jadi paham
tenttang proposal, prilaku awal saya tidak begitu suka karena tidak tau,
sekarang menjadi suka karena sudah agak tau.
v
Perspektif
Kognitif
Contoh yang ada sebagai kerangka
riset juga memiliki hubungan dengan perspektif kognitif, yaitu ketika saya
sudah mengetahui cara membat proposal saya jadi mudah untuk mengerjakannya, dan
agak cepat selesai mengerjakannya karena sudah paham dari yang sebelumnya.
vPerspektif Interaksionis
Kondisi belajar Gagne dan teori
kognitif sosial Bandura masuk didalam perspetif interaksionis. Jadi contoh pada fungsi umum teori belajar sebagai
pemberi kerangka informasi dan teori belajar untuk mereorganisasi pengalaman
sebelumnya dapat dikaitkan dengan perspektif interaksionis. Misalnya saja,
pengalaman saya ketika sudah mengetahui kampus yang berada di Medan memberikan
saya kerangka informasi tentang perbedaan satu kampus dengan yang lainnya, Jika
di kaitkan dengan kondisi belajar Gagne bahwa belajar memerlukan proses
internal dan eksternal agar mendukung pembelajaran, maka saya dari pengalaman
saya bahwa proses internal yang saya rasakan belum mengetahui kampus di Medan adalah
bahwa saya memiliki persepsi kalau kampus di Medan yang banyak orang tau hanya
USU, Selain itu, proses eksternal yang saya rasakan adalah informasi yang
diberikan oleh teman-teman saya tentang kampus disini.
v
Teori
Perkembangan Interaksionis
Seperti halnya teori pengkondisian
klasik menjelaskan control behavioral atas reflex dan reaksi emosional
sederhana, dan kemudian muncul konsep pengkondisian operant yang menunjukan
perkembangan perilaku. Hal ini sama dengan pengalam saya yang ketika kecil
mengatakan bahwa anak kecil itu datangnya dari pesawat yang dijatuhkan dari
atas, tapi seiring dengan perkembangan dan pertambanhan usia saya jadi mengerti
asal usul dari bayi yang baru dilahirkan, perkembangan ini jadi lebih baik dari
yang sebelumnya. Tentunya dari proses belajar dan pengalaman dari lingkungan
sekitar.